May 06, 2015

Finding The God #1: Arrival


Pesantren Daarut Tauhid Bandung... 

Tempat ini  menakjubkan buat saya. Awalnya saya kesini cuma karena ingin memperbaiki sholat saya yang buruk. Ternyata saya mendapatkan lebih dari itu. 

Sore hari menjelang buka puasa di hari kamis, saya sampai di pesantren itu. Tukang ojek yang mengantar saya pun pamit. Firasat saya tempat ini pasti menarik, karena sepanjang jalan saja yang diobrolkan tukang ojeknya adalah: Tauhid!

"Coba deh teteh jam dua bangun, sunyi.. dunia lagi tertidur teh.. tapi coba bangun dan sholat.. beuh itu rasanya teh, seperti dekat gitu dengan Allah!" begitu masih ingat saya kata - kata tukang ojek tersebut. Cukup kaget juga saya mendengarnya. Saya pun tersenyum dan merasa ini bukan jalan yang salah.

Ketika sampai di pesantren, ternyata pesantrennya berada di lingkungan masyarakat dan terbuka (bukan berpagar tinggi seperti bayangan saya). Waktu itu menjelang adzan magrib, saya melihat ratusan santri duduk berjajar berhadap - hadapan di bahu jalan membentuk barisan panjang. Di depan mereka terhidang banyak makanan dan cemilan untuk berbuka. 

Mereka memakai syal warna - warni. Masing - masing warna menunjukkan program yang sedang mereka ikuti. Takjub saya ketika melihat barisan syal biru tua yang bertuliskan "Santri Tahfidz Daarut Tauhid". Saya belum pernah melihat sekumpulan penghafal Al-Qur'an sebanyak itu. Jangan kira santrinya hanya usia remaja, dari anak kecil hingga tua renta ada. Jujur saya menitikkan air mata, namun masih sambil tersenyum.

Pict: Muslimah Center. Tempat tinggal santri perempuan di Daarut Tauhid.

Di Muslimah Center, sendirian saya menunggu admin untuk mendaftar dan membayar program yang akan saya ikuti. Terlihat berlalu lalang para santri, dimana - mana membawa Al-Qur'an. Mereka berjalan sambil menghafal, duduk di genteng sambil menghafal, di balkon sambil baca Qur'an. Sungguh, dimana - mana terdengar lantunan ayat suci Al-Qur'an. 

Aneh, sepanjang hidup dibumi manapun saya tidak pernah merasakan suasana seperti itu. Lingkungannya benar - benar damai. Wajah - wajah disana berbeda sekali dengan wajah yang biasa saya temui di kota besar seperti jakarta. Disini orang - orangnya auranya beda, tenang, senyum, damai, terlihat sekali bahagianya. Benar sekali firman Allah di surat Ar-Ra'd ayat 28  ".. Orang - orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram". 

Pada hari itulah perjalanan saya di pesantren asuhan Aa Gym tersebut dimulai. To be continued...



No comments:

Post a Comment